If you get serious, you get stupid. Laughter is the close distance between two person.

Wednesday, May 30, 2012

Hati yang ber-Prasangka

Di suatu siang, seorang janda setengah tua sedang menyiapkan kue yang akan dijual keliling desanya. Sambil merapikan barang dagangannnya, sang Ibu berpesan pada putri tunggalnya yang berusia 7 tahun. Kita sebut saja Bunga (bukan nama sebenarnya).

"Bunga jangan main-main keluar rumah ya. Cuaca sudah mendung gelap akan segera hujan," Ibunya berpesan.

Beberapa saat setelah selesai merapikan kue dagangan dan perlengkapannya, ketika akan pergi sang Ibu kembali memanggil Bunga namun yang dipanggil tak kunjung menjawab dan tidak muncul. Dengan menggerutu dan tergesa-gesa, sang Ibu bergegas pergi untuk menjual kue dagangannya sambil mengunci rapat pintu rumahnya dari luar.

Dalam batin sang Ibu berkata; Dasar anak nakal sudah dilarang main diluar rumah masih saja pergi. Sekali kali Bunga perlu diberi pelajaran biar jadi anak yang baik.

Benar saja, tak lama kemudian hujan deras datang. Bunga kecil yang pulang ke rumah pun jadi basah kuyup. Bunga berusaha masuk rumah, namun pintu rumah terkunci dari luar. Bunga tidak bisa masuk.
Ditengah basah kuyup dan kedinginan karena hujan deras yang mengguyur, Bunga semakin bingung untuk masuk kedalam rumahnya. Tanpa disadari Bunga, ada seekor ular berbisa yang berhasil menggigit Bunga. Dalam hitungan menit, tiba-tiba Bunga terjatuh lunglai didepan pintu masuk rumahnya.

Pada malam hari sekembalinya sang Ibu dari berjualan keliling kue sang Ibu melihat Bunga di depan pintu masuk rumahnya. Batinnya berkata; Dasar anak nakal sekarang malah tidur di depan pintu masuk.

Lagi-lagi sang Ibu memanggil Bunga, namun yang dipanggil kembali tidak menjawab. Setelah dekat, betapa kaget sang Ibu yang meliat ada bekas gigitan ular berbisa di tubuh mungil Bunga. Cepat-cepat sang Ibu membawa masuk Bunga untuk diobati sambil berkata bahwa Ibu sayang Bunga, sekarang Bunga bangun. Sang Ibu berkata dengan berulang ulang, namun Bunga tetap tidak bergerak.

Ditengah kebingungannya, sang Ibu melihat ada bungkusan yang terjatuh dari genggaman Bunga, lalu diambil dan dibuka oleh sang Ibu, ada sebungkus kecil biscuit, dan ada tulisan dikertas tersebut. Sang Ibu hafal ini adalah tulisan Bunga, putri tunggalnya, tertulis:

Hari ini, saya hanya bisa membeli biscuit kecil untuk mama, selamat ulang tahun Mama.

Seketika itu juga, pecah lah tangis sang Ibu untuk Bunga, putri tunggalnya yang tersayang... Yang telah pergi selamanya...

***

Dalam menjalani hidup banyak hal hal yang terjadi diluar perkiraan kita karena apa yang kita lihat, belum tentu seperti yang kita maksud. Contoh mudahnya kita tonton saja atraksi sulap.

Mau jadi dokter, ada sekolahnya...

Mau jadi polisi, ada juga sekolahnya...

Mau jadi orangtua, dimana sekolahnya? 

Kalau mau sekedar jadi orangtua, rasanya cukup menikah selanjutnya mempunyai anak karena tanpa belajar dan berjuang pun, tetap akan menjadi orangtua.

Tentunya akan berberbeda, ketika kita ingin menjadi orangtua yang Bijaksana dan penuh kasih untuk anak anak kita, singkatnya kita cukup buka pintu Hati lalu belajar dan lakukan Indonesian Emotion Quotient (IEQ) di Hati Kita, yang mungkin secara tidak sadar telah lama kita tinggalkan, mari kita buka kembali Hati kita yang sudah lama tertutup bakhan terkunci, dan kini saatnya untuk Sahabat berbagi IEQ bagi semua anak-anak Indonesia...

No comments:

Post a Comment