Ini adalah kisah yang dialami oleh sebuah keluarga burung. Si induk menetaskan beberapa telor menjadi burung-burung kecil yang indah dan sehat. Si induk pun sangat bahagia dan merawat mereka semua dengan penuh kasih sayang.
bergerak lincah. Mereka mulai belajar mengepakkan sayap, mencari-cari makanan untuk kemudian mematuknya.
Dari beberapa anak burung ini tampaklah seekor burung kecil yang berbeda dengan saudaranya yang lain. Ia tampak pendiam dan tidak selincah saudara-saudaranya. Ketika saudara-saudaranya belajar terbang, ia memilih diam di sarang daripada lelah dan terjatuh, ketika saudara-saudaranya berkejaran mencari makan, ia memilih diam dan menantikan belas kasihan saudaranya. Demikian hal ini terjadi seterusnya.
Saat sang induk mulai menjadi tua dan tak sanggup lagi berjuang untuk menghidupi anak-anaknya, si anak burung ini mulai merasa sedih. Seringkali ia melihat dari bawah saudara-saudaranya terbang tinggi di langit. Ketika saudara-saudarnya dengan lincah berpindah dari dahan satu ke dahan yang lain di pohon yang tinggi, ia harus puas dengan hanya berada di satu dahan yang rendah. Ia pun merasa sangat kecewa sekali.
Dalam kesedihannya, ia menemui induknya yang sudah tua dan berkata, “Ibu, aku merasa sangat sedih, mengapa aku tidak bisa terbang setinggi saudara-saudaraku yang lain, mengapa aku tidak bisa melompat-lompat di dahan yang tinggi, aku hanya bisa berdiam di dahan yang rendah?”
Si induk pun merasa sedih dan dengan air mata ia berkata, “Anakku, engkau dilahirkan dengan sayap yang sempurna seperti saudaramu, tapi engkau memilih merangkak menjalani hidup ini sehingga sayapmu menjadi lemah.”
***
Hidup adalah kumpulan dari setiap pilihan yang Sahabat buat. Pilihan Sahabat hari ini menentukan bagaimana hidup Sahabat di masa depan. Sahabat memiliki kebebasan memilih tetapi setelah itu akan dikendalikan oleh pilihan Sahabat, jadi berpikirlah sebelum berbuat, sadari setiap konsekuensi dari pilihan yang Sahabat buat.
Sahabat memperoleh kekuatan, keberanian, dan rasa percaya diri dari setiap pengalaman, di mana Sahabat benar-benar berhenti untuk melihat ketakutan di wajah.Sahabat dapat katakan pada diri sendiri, “hidup saya melalui horor ini, saya dapat mengambil hikmah yang datang bersamanya untuk menuju sukses”
Jika ingin tahu tentang masa lalu Sahabat, lihatlah kondisi Sahabat sekarang, akan tetapi jika mau tahu masa depan Sahabat, ketahuilah apa tindakan Sahabat sekarang...
Semoga bermanfaat...
No comments:
Post a Comment