RUMAH IMPIAN. |
Suatu hari si anak remaja ini kembali minta izin kepada orang tuanya untuk pergi melihat rumah berjendela emas itu. Singkatnya setelah berupaya meyakinkan orang tuanya, akhirnya anak remaja tersebut diizinkan dengan syarat yaitu ia harus sudah tiba dirumah sebelum jam makan siang. Dengan gembira, segera si anak remaja mengarahkan kano nya beranjak menuju rumah impiannya. Setelah berusaha yang cukup kuat, si anak remaja sampai juga di rumah berjendela emas tersebut. Awalnya, ia sangat senang, akan tetapi beberapa saat kemudian ia menjadi kecewa, ya sangat kecewa, karena rumah yang dari jauh dilihatnya sangat sempurna ternyata sangat kotor bahkan tidak terawat. Lebih kecewa lagi, jendelanya pun ternyata bukan terbuat dari emas, hanya dicat warna kuning emas saja. Rumah itu tidak terawat karena penghuninya jorok dan kotor.
Si anak remaja segera saja memutar tubuhnya untuk pulang, akan tetapi dari tempat ia berdiri, ia melihat jauh disana, ada sebuah rumah yang menarik hatinya. Ya, rumah itu adalah rumah tempat ia dilahirkan dan dibesarkan selama ini. Rumahnya walaupun terlihat mungil sebenarnya punya halaman yang luas, dan kini baginya rumah mungil tersebut adalah rumah idaman. Si anak remaja akhirnya menyadari bahwa selama ini ia telah hidup di rumah dengan “jendela emas” yang diimpikannya, ya rumah yang penuh dengan segala kehangatan dan cinta kasih dari orang tuanya yang tanpa batas dan tanpa syarat pula. Semua yang ia impikan, sesungguhnya ada didekatnya namun karena ia sementara terbius oleh rumah lain sehingga ia tidak menyadari rumahnya sendiri. Orang yang fokus kepada benda yang jauh darinya tentu tidak akan menikmati benda benda indah yang ada disekelilingnya namun jika ia fokus pada segala sesuatu yang ada disekelilingnya, maka ia tidak akan mudah tergiur dengan benda lain yang jauh dari jangkauannya dan palsu pula.
***
Sahabat akan bahagia jika Sahabat telah memusatkan perhatian Sahabat kepada apa yang telah Sahabat miliki dan Sahabat membandingkan kemampuan Sahabat dengan keberhasilan Sahabat sendiri, dari hari ke hari, dan mulailah dari sekarang. Waktu ,mengubah semua hal, kecuali Sahabat.
Kita mungkin menua dengan berjalanannya waktu,
tetapi belum tentu bijaksana.
Sahabatlah-lah yang harus mengubah diri Sahabat sendiri.
Dengan demikian, ide lain yang muncul hanyalah bagaimana kita menjalin kerjasama dengan mereka yang sudah meraih kesuksesan itu dan maju bersama sama.
Pola pikir seperti ini mencerminkan Sahabat memiliki kecerdasan emosi yang berkelimpahan dan telah memberi rasa aman, nyaman sejahtera lahir batin.
"Jangan menyerah atas hal yg telah Sahabat yakini benar meskipun terlihat mustahil. Tuhan akan berikan jalan. Jadilah pribadi yg BERANI."
Sahabat tetap yakin dan tetapkan melangkah walau kata orang lain tidak mungkin... Mau ?
No comments:
Post a Comment