If you get serious, you get stupid. Laughter is the close distance between two person.

Thursday, July 5, 2012

MEMUPUK KEBIASAAN BAIK


Suatu hari seorang kakek yang cukup bijaksana duduk bercerita kepada cucunya. Dengan tujuan untuk memberi nasihat, sang kakek pun memulai pembicaraannya. “Cucu ku, didalam diri setiap orang terdapat peperangan yang berkecamuk seperti antara dua serigala. Satu serigala jahat, serigala itu suka
marah, iri hati yang berkembang dengki, tidak mau mengampuni, sombong dan pemalas, yang sebenarnya masih banyak sifat buruknya. Sedangkan serigala yang satunya lagi adalah serigala baik. Serigala tersebut penuh kasih, kebaikan, kerendahan hati dan KENDALI DIRI. Kedua serigala tersebut, terus menerus berkelahi di relung Hati yang paling dalam dan sunyi” cerita sang kakek. Dalam kepolosannya, anak laki laki kecil itu pun memikirkannya lalu bertanya, “Lalu serigala manakah yang akan menang, Kek?” Sang kakek pun menjawab sambil tersenyum,”Tergantung serigala mana yang kamu beri makan dan makanan apa yang kamu sediakan!”.


***


Demikianlah dalam hidup ini, karakter setiap orang akan bertumbuh dan berkembang  kuat sesuai dengan apa yang ia pupuk. Dengan membiasakan sifat pendendam, tidak sabaran, rendah diri atau sifat buruk lainnya, hanya akan membuatnya semakin jahat. Sekalipun hal itu nampaknya Cuma hal yang sepele seperti kita sering mengeluh tentang keadaan kita, berbicara negatif tentang orang lain, dan masih banyak lagi hal lainnya. Ironisnya, saat mengeluh, orang merasa lega. Sepertinya memang nyaman, saat memupuk kebiasaan pemikiran negatif. Akan tetapi, penting untuk kita ketahui bersama, bahwa ternyata serigala jahat, yang kita beri makan itu, selalu ingin lebih banyak lagi dan lagi. Untuk itu, jangan biarkan serigala jahat tersebut berkembang didalam hidup kita bahkan dalam kebiasaan kebiasaan kecil yang salah.

Kebiasaan apapun yang dilakukan, entah itu baik atau buruk akan sangat mempengaruhi sekaligus menentukan masa depan kita. Suatu penelitian mengatakan,”90% dari perilaku kita setiap hari dibangun diatas kebiasaan kita.” Kebiasaan baik akan berkembang pada saat kita memegang sekaligus menjalankan IEQ dengan sepenuh Hati. IEQ merupakan cara pandang dan pedoman hidup bangsa Indonesia dalam mengisi cita-cita Kemerdekaan dan menjalani kehidupan berbangsa yang harmoni dan gotong-royong. Tidak ada perinsip IEQ yang bertolak belakang dengan kebiasaan baik.

Sebaliknya dengan “Asing”, banyak melahirkan kebiasaan kebiasaan buruk, baik yang disadari maupun tidak disadari kita. Rindukah Sahabat  memiliki masa depan yang harmoni??? Patut disadari bersama, bahwa pikiran, perkataan, perbuatan, kebiasaan akan menentukan karakter seseorang sehingga yang baik akan melahirkan yang baik, selanjutnya akan menciptakan masa depan yang baik. Percayalah, setiap orang bisa berubah sekaligus mengembangkan kebiasaan baik. Penelitian menyatakan bahwa suatu kebiasaan bisa dipatahkan dalam waktu 21 hari. Untuk itu, jika saja kita mau mendisiplinkan diri, menerima rasa sakit dalam melakukan perubahan, menyingkirkan perilaku negatif dari diri kita kemudian membentuk kebiasaan dan karakter baik sesuai IEQ.

Dan sesungguhnya perubahan itu sungguh tidak menyakitkan, dan menyakitkan adalah resistensi diri atau penolakan yang membuat jadi sakit. Terimalah dengan syukur dan nikmati prosesnya karena sejatinya Sahabat adalah  “Generasi INTAN” yang perlu diasah untuk bernilai. Sementara “Asing” meninabobokan kita menjadi “Generasi Instan”. Dengan IEQ kita menjadi selalu waspada dan naik ke suatu peringkat baru dan menjadi ciri khas Karakter Indonesia.

IEQ merupakan proses Belajar, Berlatih dan Berjuang tanpa henti. Mari Sahabat buat persiapan lalu ambil langkah pertama dengan yakin... Yuk!

No comments:

Post a Comment